Abu Farhana
Analis Senior LANSKAP
Aksi mahasiswa semakin masif di
berbagai kota menuntut pemerintah mencabut draft Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Umum
Hukum Pidana (KUHP), RUU Ketenagakerjaan, RUU Pertanahan, dan RUU
Pemasyarakatan; serta mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, RUU
Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, dan RUU Masyarakat Adat. Satu sisi aksi2
mahasiswa tersebut bagai "angin segar" atas kejumudan intelektual
atas kondisi bangsa, akan tetapi patut dicermati pula mengapa baru saat ini
mereka kompak beraksi.
Pertanyaan ini logis mengingat
sebelumnya kalangan mahasiswa relatif pasif saat dugaan kecurangan, kezhaliman,
kebrutalan rezim selama proses pemilu ramai diproteskan banyak pihak. Namun
demikian selayaknya tetap kita apresiasi aksi perjuangan mereka. Meskipun
sementara ini nampaknya arah perubahan yang diinginkan belum cukup mendasar
hingga menyentuh pada pokok permasalahan.
Kembali pada judul tulisan ini,
penting untuk mencermati bahwa dalam konstelasi politik liberal yang cenderung
menghalalkan segala cara di era sekarang, meniscayakan adanya pembelokan arah
pergerakan. Tidak menutup kemungkinan aksi masif mahasiswa hari ini,dibelokkan
serta ditunggangi kepentingan pragmatis dari kalangan politik oportunis .
Setidaknya belajar dari agenda reformasi yang mengantarkan kita sampai kondisi
hari ini adalah faktual akan itu semua.
Untuk itu, izinkan saya berpesan
kepada para aktivis perubahan termasuk mahasiswa yang hari ini bergerak
menyuarakan ide atas nama kepentingan rakyat:
- Luruskan niat agenda ini di
atas dan atas kesadaran kita untuk khidmat di jalan Allah SWT, semata untuk
menggapai keridhaan-Nya.
- Oleh karenanya ikuti petunjuk
Baginda Muhammad Saw dalam melakukan perubahan, agar mendapatkan
pertolongan-Nya.
- Senantiasa sabar dan tawakkal
penuh dalam setiap aktivitas meniti jalan panjang perubahan.
- Terpenting, siap berkorban yang
terbaik di jalan perubahan ini.
Maka sikap teguh dan hati-hati
dalam setiap agenda perubahan serta membersihkan pengaruh dari upaya pembusukan
'tangan-tangan kotor' sangat diperlukan untuk mengawal arus perubahan ini agar
perubahan yang diperjuangkan tetap dalam trek yang benar dan mendasar pada akar
persoalan, bukan sekedar lipstik pragmatisme sesaat. Selamat berjuang pemudaku!
No comments:
Post a Comment