Mahfud Abdullah (Dir. Indonesia Change)
Reaksi kemarahan umat Islam membesar setiap ada upaya - upaya melecehkan Nabi Muhammad Saw. Penentangan ini sekaligus menunjukkan bahwa umat Islam ini adalah umat yang satu (umat wahidah) yang masih memiliki keimanan dan syu'ur (perasaan) Islam yang tinggi. Tidak rela Rosulullah SAW yang mulia dihinakan. Sosok mulia yang Allah SWT dan para malaikat saja bersholawat kepadanya. Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya!" (al-Ahzab: 56)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan berkata al-Imam al-Bukhari
قال البخاري: قال أبو العالية: صلاة الله: ثناؤه عليه عند الملائكة، وصلاة الملائكة: الدعاء
"Shalawat Allah kepada hamba-Nya adalah pujian-Nya kepada hambanya(Rosulullah SAW) di sisi para malaikat, sedangkan shalawat para malaikat adalah doanya." Sementara Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan , "Ayat ini menunjukkan kemuliaan yang Allah berikan kepada Rasul-Nya di saat hidup dan wafatnya. Serta menyebutkan kedudukan dan menyucikannya dari jeleknya perbuatan orang-orang yang memiliki pikiran buruk terhadap Rosulullah SAW atau terhadap istri-istrinya, dan yang semisalnya."
Lantas, bagaimana mungkin Rosulullah SAW yang dimuliakan oleh Allah SWT dan didoakan oleh para malaikat dibiarkan dihinakan oleh manusia-manusia keji?
Siapapun manusia yang masih normal, pastilah marah kalau orang tuanya yang baik dihina, anaknya yang baik dilecehkan. Apalagi kalau Rosulullah SAW dihina, Rosulullah SAW sosok mulia yang kecintaan kaum muslimin kepadanya wajib lebih tinggi dibanding kecintaan kepada orang tua, anak-anak , bahkan manusia secara keseluruhan?
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih dicintai daripada bapaknya, anaknya, dan seluruh manusia (HR al-Bukhari).
Ingat, Imam as Syafi'i berkata:
مَنِ اسْـتُغْضِبَ وَ لَمْ يَغْضَبْ فَهُوَ حِمَارٌ
Siapa yang dibuat marah, tapi tidak marah maka dia adalah (seperti) keledai (Hilyatul Awliya', 9/143)
No comments:
Post a Comment