Oleh:
Nindira Aryudhani, S.Pi, M.Si
(Koordinator
LENTERA; berdomisili di Kampung Inggris, Kediri)
Belakangan
ini beredar kabar bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) diingatkan oleh
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, agar tak berkunjung ke Kediri. Peringatan
Pramono kepada Jokowi ini bahkan nampak begitu serius, karena ia seolah tak
mempedulikan ketika ada komentar “Pramono Anung aneh, tokoh lulusan ITB kok percaya mitos?”
Alasannya,
Pramono Anung percaya soal mitos lengsernya para kepala negara yang datang ke
Kediri. Pernyataan itu Pramono Anung saat menghadiri peresmian rusunawa di
Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadin Lirboyo Kediri. Di depan para pengasuh
pondok dan santri, Pramono Anung mengaku sempat menyarankan kepada Presiden
Jokowi untuk tidak berkunjung ke Kediri (15/02/2020).
Kontan,
pernyataan Pramono yang juga politikus PDIP dan tercatat sebagai lulusan ITB
itu disambut tawa para santri Lirboyo.
Pramono
Anung harus menyampaikan hal itu menyusul rencana perhelatan Musyawarah
Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) ke-4 dan Reuni Akbar ke-6 Pondok
Pesantren Lirboyo Kediri. Sebagai gantinya, Pramono
Anung mempersilahkan para kiai untuk menunjuk menteri siapa saja yang
dikehendaki untuk hadir di acara nanti.
Lalu dari
mana mitos presiden lengser bila datang ke Kediri? Kisah tanah keramat ini
telah dipercaya masyarakat Kediri dari tahun ke tahun, yang diikaitkan dengan
keberadaan makam Prabu Jayabaya.
“Satu-satunya presiden yang berani ke sini untuk membuktikan
hanyalah Gus Dur (Abdurrahman Wahid). Beliau akhirnya lengser juga sebelum masa
jabatannya habis,” kata Suratin, juru kunci Sendang Tirta Kamandanu yang menjadi
bagian kompleks makam Sri Aji Jayabaya.
Sejak
bertahun-tahun lalu kompleks yang menjadi petilasan atau jejak Raja Kadiri ini
dikultuskan oleh masyarakat luas. Tak hanya warga Kediri, peziarah dari
berbagai daerah di Indonesia hilir mudik di tempat ini untuk berdoa.
Mereka
meyakini jika kebesaran dan kemegahan Kerajaan Kadiri di masa lalu bersumber
dari tempat ini. Berada di Desa Pamenang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri,
kompleks petilasan ini menjadi ikon wisata sejarah terkenal. Para peneliti dan
pelajar kerap menjadikan tempat tersebut sebagai obyek penelitian sejarah. Ini
lantaran kejayaan Kerajaan Kadiri di masa lampau sangat terkenal.
Menurut
kaidah cocokologi ala masyarakat setempat, alias gothak-gathik-gathuk, memang
ada sejumlah pejabat yang lengser setelah berkunjung ke Kediri. Sebut saja
Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur lengser tidak
lama setelah berkunjung ke Kediri. Kemudian ada Menteri Agama era SBY,
Suryadharma Ali, yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai
tersangka kasus gratifikasi, setelah berkunjung ke Kediri. Juga Menpora Imam
Nahrawi, yang menjadi tersangka KPK setelah setelah menghadiri acara talk show
stasiun TV di GOR Jayabaya. Imam Nahrawi pun harus lengser dari jabatannya
beberapa hari kemudian.
Kasus
yang sama juga dialami Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy. Sehari setelah
menghadiri konsolidasi partai di hotel Kediri, Romahurmuziy
tertangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Surabaya. Kejadian terbaru
menimpa Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie. Empat hari setelah berkunjung untuk
meresmikan Kantor Imigrasi Kediri, Ronny F Sompie
dicopot dari jabatannya.
Pengasuh
Ponpes Lirboyo, KH Kafabihi Mahrus mengatakan anggapan bahwa pejabat yang
datang ke Kediri bakal lengser tersebut
merupakan mitos. Tapi tentunya, jika mitos yang demikian sudah diyakini oleh
para pejabat itu, ya malah bisa benar-benar terjadi. Karena Allah sesuai dengan
persangkaan hamba-Nya. Terlebih jika pejabat ybs sudah punya rekam jejak yang
mengikis kepercayaan rakyat, tentu cukup alasan untuk membuatnya tak layak lagi
menjabat.
Asal tahu
saja, Kediri selama ini adalah wilayah berprestasi. Kediri bukan kota
ecek-ecek. Lihat saja, dalam menyongsong perencaan dan pelaksanaan Rencanan
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2020-2024 Wali Kota Kediri
Abdullah Abu Bakar mengungkapkan 10 program unggulan pada visi misi yang akan
menyempurnakan pembangunan daerah. Program ini meliputi berbagai bidang, baik
pemerintahan, kesehatan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.
Mas Abu
sapaan akrab Wali Kota Kediri mengatakan, dalam rangka mewujudkan Kota Kediri yang maju
dan nyaman, Pemerintah Kota Kediri menetapkan
visi RPJMD Kota Kediri tahun
2020-2024 yakni “Kota Kediri Unggul
dan Makmur dalam Harmoni”. Yang di dalamnya terdapat 10 program unggulan yang akan mulai
dilaksanakan tahun ini.
Adapun
program tersebut antara lain, prodamas plus, service city card, open and
clean government, asuransi kesehatan universal atau universal
health coverage, home care untuk
kondisi darurat, lansia dan balita. Selanjutnya pendidikan gratis dan
berkualitas, pengembangan usaha milik RW atau koperasi RW, penciptaan 15.000
wirausaha baru, satu kelurahan satu Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan kampung
Keren (kreatif dan independen).
Di Kediri juga
banyak warga berusia produktif bonus demografinya sudah sejak tahun 2018.
Karenanya, Pemerintah Kota Kediri akan
mencoba menyambungkan mereka dengan market place. Saat ini yang
sudah tersambung dengan kita Buka Lapak dan Gojek yang sudah mulai sounding karena
mereka menginginkan UMKM bayarnya dengan Go-Pay.
Melihat
masa depan Kota Kediri yang
sangat menjanjikan, Wali Kota Kediri memiliki pandangan strategis untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pada masa depan. Capaian-capaian
pembangunan di Kota Kediri akan atur
supaya memiliki arah yang jelas dan tentunya berdampak bagi masyarakat.
Cita-cita Kota Kediri untuk
menjadi lebih baik ke depan juga bukan menjadi omong kosong belaka. Ini
dibuktikan dari prestasi yang diapat dari beberapa bidang. Banyak prestasi yang
bisa dipertahankan dan tak sedikit pula yang bisa meningkat pada setiap tahun.
Adapun
prestasi ini antara lain adalah meingkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Kediri mencapai
77,13, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,47 persen, tingkat kemiskinan 7,68
persen, tingkat pengangguran terbuka 3,63 persen dan inflasi di Kota Kediri yang
turun diangka 1,97 persen.
Selain
itu Kota Kediri juga
mampu mencapai target kinerja RPJMD, dalam lima tahun ini Pemerintah Kota
Kediri telah meraih beberapa penghargaan. Diantaranya, sebagai TPID terbaik
se-Jawa Bali selama dua tahun berturut-turut, lima terbaik penyelenggaraan PTSP
terbaik se-Indonesia tahun 2018, penghargaan sebagai kota layak
anak tingkat madya, Anugerah Parahita Ekapraya (APE), adipura, opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) dan SAKIP dengan nilai BB.
Ini baru
prestasi milik Kota Kediri. Belum ditambah yang Kabupaten Kediri. Apalagi
adanya kawasan Kampung Inggris yang tak kalah potensi ekonomi dan
popularitasnya.
Sangat
disayangkan tentunya jika Presiden tak hendak berkunjung ke Kediri, apalagi
mengingat potensi dan prestasi Kediri, hanya karena mitos. Untuk urusan
kekuasaan, mau lengser atau tidak, seyogyanya itu dikembalikan kepada Allah,
Sang Khaliq Yang Maha Kuasa. Firman Allah SWT dalam Surah Ali Imron [3] ayat
26:
Ù‚ُÙ„ِ اللَّÙ‡ُÙ…َّ
Ù…َالِÙƒَ الْÙ…ُÙ„ْÙƒِ تُؤْتِÙŠ الْÙ…ُÙ„ْÙƒَ Ù…َÙ† تَØ´َاءُ Ùˆَتَنزِعُ الْÙ…ُÙ„ْÙƒَ Ù…ِÙ…َّÙ† تَØ´َاءُ
Ùˆَتُعِزُّ Ù…َÙ† تَØ´َاءُ ÙˆَتُذِÙ„ُّ Ù…َÙ† تَØ´َاءُ بِÙŠَدِÙƒَ الْØ®َÙŠْرُ Ø¥ِÙ†َّÙƒَ عَÙ„َÙ‰ٰ ÙƒُÙ„ِّ
Ø´َÙŠْØ¡ٍ Ù‚َدِيرٌ
Katakanlah:
"Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang
yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau
kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang
yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
والله أعلم
بالصواب
No comments:
Post a Comment