Oleh : Afifah Demolisher
Angka korban covid-19 masih saja melonjak tinggi, berada pada
kisaran 2865 meninggal data yang telah terkonfirmasi. Kita dianjurkan untuk
terus memawaskan diri agar terjauhkan dari virus yang masih mematikan ini.
Namun, Penguasa Negeri tak Kunjung sadarkan diri bahwa rakyat saat
ini butuh terhadap pelayanan yang membuat kebutuhan mereka terpenuhi. Begitulah
rakyat, rakyat adalah manusia yang wajib untuk di ri'ayah (dilayani dan
dibimbing) dengan sepenuh hati dari sang penguasa negeri. Padahal saat ini
berada pada kondisi yang membuat miris hati, ada berbagai persoalan yang
membuat rakyat bingung terhadap masalah-masalah yang bermula dari bagaimana
membuat ketenangan hati hingga masalah terkait ekonomi.
“Tadi kita melaksanakan rapat koordinasi, yang
jelas kita optimis, karena rekan-rekan di Jatim (Jawa Timur) ini, Ibu Gubernur
sangat mendukung. Kemudian juga bantuan dari Ketua KPUD (Komisi Pemilihan Umum
Daerah), Bawaslu Daerah, semua siap,” kata Mendagri melalui keterangan tertulis, Jumat (26/6/2020).
"Kita sangat optimis pilkada di Jatim ini Insya Allah dapat
berjalan baik meskipun masih ada pandemi. Ini sudah disiapkan protokolnya
terutama dari KPU sudah menyiapkan peraturan protokolnya termasuk perlindungan
bagi penyelenggara, pengawas, pengaman, dan pemilih,” lanjut bapak Mendagri, Tito Karnavian.
(dilansir dari Kompas.com)
Pandemi tak buat penguasa sadarkan diri, Pesta rakyat yang jelas
sangat memboroskan kondisi keuangan negeri tetap dilaksanakan. Pilkada yang
akan diselenggarakan dibulan desember 2020, akan tetap dilakukan serentak di
Jawa Timur.
Jika kita melihat kondisi seperti ini, apakah pilkada adalah
kebutuhan urgent yg dibutuhkan rakyat? Jawabannya adalah tidak bahkan tidak
sama sekali. Penguasa seperti acuh tak acuh melihat masalah yang dihadapi negeri.
Tak ada solusi apalagi menjaminkan diri ini kepada negeri.
Menurut bapak Menkopolhukam, penyelenggara pemilu dan pemerintah
telah berkoordinasi untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai standar
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat pilkada.
"Apalagi Covid-19 ini selesainya tidak jelas dan Desember belum
tentu selesai. Tapi kalau sudah selesai Alhamdulillah. Dan yang jelas, meski
belum selesai nantinya, pemerintahan harus tetap berjalan," ujar Menkopolhukam
Mahfud MD.
Jelas kebijakan-kebijakan
yang dibuat para penguasa negeri demokrasi ini sama sekali tidak
memprioritaskan kepentingan rakyat. Rakyat yang sangat butuh terhadap pelayanan
negeri bahkan tak dilihat sama sekali hanya sibuk terhadap urusan yang
menggemukkan kantong pribadi.
"Sesungguhnya
kepemimpinan itu adalah amanah, kehinaan dan penyesalan pada Hari Kiamat.
Kecuali orang yang mengambilnya dengan sesungguhnya, dan menunaikan apa yang
menjadi kewajibannya dengan baik." (HR Ahmad)
"Sebaik-baik pemimpin
adalah kalian yang dicintai, Dan merekapun mencintai kalian. Mereka mendo'akan
kalian, dan kalianpun mendo'akan mereka. Dan seburuk-buruk pemimpin adalah
mereka yang kalian benci, dan merekapun membenci kalian. Kalian melaknat mereka,
dan merekapun melaknat kalian. (HR Muslim, at-Tirmidzi, Ahmad dan ad-Darimi)
Agar menjadi pemimpin yang
dicintai dan di do'akan oleh rakyat, seorang pemimpin harus mencintai dan
mendo'akan rakyatnya. Bagi pemimpin, mencintai dan mendo'akan rakyat itu tidak
lain adalah dengan mengurusi seluruh kebutuhan rakyat dengan penuh kasih
sayang. Memenuhi seluruh kebutuhan rakyat mulai dari sandang, pangan, papan,
pendidikan, keamanan dan kesehatan rakyat. Jauh dari tabiat menyakiti, apalagi
membebani dan memalak mereka.
Karena itu, Indonesia dan
umat Islam di seluruh dunia saat ini membutuhkan kepemimpinan dari sistem yang
berasal dari Dzat yang maha baik, yaitu Allah SWT. Para penguasa harus disadarkan
dan diajak untuk menyusuri jalan kebangkitan, kemerdekaan dan kemajuan mereka.
Keberhasilan pemimpin agar
bisa dicintai rakyat tak lain adalah hanya dengan ketika terwujudnya sistem yang
mendukung sifat-sifat dan kriteria dari kepemimpinan shahih yakni Khilafah Rasyidah.
Dengan terwujudnya
penguasa negeri yang sadar akan tanggung jawab yang terterapkan dalam siatem
Khilafah Rasyidah ala minhajinnubuwwah maka kehidupan baik penguasa maupun
rakyat akan dipenuhi oleh kesejahteraan dan keberkahan dalam kehidupan kita. Wallahu
a'lam
No comments:
Post a Comment